Oleh: Adi ST.
Pesawat AirAsia QZ 8501 yang terbang dari
Surabaya menuju Singapura tiba-tiba putus kontak pada hari Minggu pagi 28
Desember 2014. Komunikasi terakhir antara pilot dengan ATC Cengkareng Jakarta
adalah pilot minta geser ke kiri dan naik ke ketinggian 38.000 kaki. Dugaan
penyebab hal itu adalah pilot mencoba menghindari awan cumulonimbus (CB) yang berbahaya bagi pesawat. Seperti yang
dinyatakan oleh Kepala
Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG Syamsul Huda bahwa rute
penerbangan pesawat tersebut berawan, ada banyak awan termasuk awan cumulonimbus juga.
Awan cumulonimbus adalah awan tebal
yang terbentuk akibat atmosfer yang tidak stabil. Tinggi awan ini bisa mencapai
beberapa kilometer. Awan jenis ini mudah dilihat oleh seorang pilot pesawat sehingga
mereka biasanya menghindari awan berbahaya ini, karena di dalam awan ini bisa
tercipta petir dan hujan es yang bisa mengguncang pesawat dengan hebat dan
butiran esnya bisa membuat mesin pesawat mati.
Yang menarik perhatian kita -sebagai sisi lain tragedi ini- adalah fenomena awan cumulonimbus dan karakteristiknya itu ternyata
telah dinyatakan di dalam Al-Qur’an Surat An-Nur: 43 di mana terjemahannya
adalah sebagai berikut,
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Masya Allah…Sungguh Maha Benar Allah dengan firman-Nya. Fenomena ilmiah
ini mustahil diketahui oleh siapa pun pada 14 abad yang lampau, namun kita dan jutaan
orang lain yang mengikuti perkembangan berita hilangnya AirAsia QZ 8501 saat
ini mungkin baru menyadari keberadaan awan cumulonimbus
tersebut dan mungkin pula baru menyadari adanya ayat Al Qur’an yang menerangkan
fenomena awan tersebut persis seperti pengetahuan ilmiah kita di zaman ini!
Pada saat tulisan ini dibuat (31/12/2014), Alhamdulillah jejak pesawat
dan beberapa jenazah penumpang sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi. Kita
doakan semoga akhirnya seluruh jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 berhasil ditemukan dan keluarga yang
ditinggalkan diberikan kesabaran.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar