Bahasa Arab telah dipilih Allah
SWT sebagai bahasanya Al Qur’an (QS Az-Zukhruf: 1-3). Padahal saat Al Qur’an
turun, dari segi jumlah pengguna jauh lebih banyak masyarakat dunia yang
menggunakan bahasa selain Arab. Pemilihan ini sedikit banyak memberikan
petunjuk mengenai keistimewaan bahasa Arab dibandingkan bahasa lainnya.
Bahasa Arab memiliki banyak
dialek, namun seiring dengan datangnya Islam dialek seperti Tamim, Qays dan
Himyar perlahan menghilang dan hanya menyisakan dialek Qurays. Sebelum Islam datang,
dialek Qurays memang telah dikenal masyarakat Arab karena mereka terbiasa datang
ke Mekah untuk berziarah atau berdagang di pasar Ukaz. Dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa kedatangan Islam telah menstandarisasi bahasa Arab.
Al Qur’an membantu mengembangkan dan
memperkaya bahasa Arab dengan berbagai cara, antara lain:
·
1. Mengenalkan makna baru dari kata-kata yang telah
ada sebelumnya, seperti jahiliyah, shalat, shiyam, mu’min, kafir, fasiq,
munafiq
·
2. Mengenalkan berbagai istilah hukum, seperti al-li’an, al-zhihar, al-‘iddah, al-hadhanah
·
3. Memunculkan berbagai bidang ilmu dari upaya
mempelajari Al Qur’an seperti qira’ah
(seni membaca), tafsir, nahwu (tata
bahasa), balaghah, dan fiqh.
·
4. Mengenalkan banyak sekali istilah khas dalam
berbagai bidang ilmu tersebut
·
5. Mengenalkan suatu bentuk sastra baru yang gaya
bahasanya tidak mirip dengan syair, khutbah, atau ucapan tukang tenung yang
biasa dikenal orang Arab
Jelaslah, betapa besarnya
pengaruh Al Qur’an itu. Rasa-rasanya, tidak pernah ditemui sebuah kitab tunggal
yang mampu memberi pengaruh demikian hebat terhadap sebuah bahasa seperti yang
dilakukan Al Qur’an terhadap bahasa Arab. Karenanya tidaklah mengherankan, jika
peradaban yang dibangun Al Qur’an pun mampu memberi pengaruh yang dahsyat
terhadap kehidupan umat manusia pada masa kejayaannya dulu.
Sumber: Invasi Politik
dan Budaya Asing (2013) oleh Salim Fredericks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar