Oleh: Adi ST.
Aturan Islam yang terdapat di dalam Al-Qur’an
dan Hadits nabi saw. tentunya bukan sekedar untuk dibaca dan dipelajari. Yang
tidak kalah penting tentu untuk diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan
pribadi, lingkungan sekitar, masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia. Hal ini
karena nabi Muhammad saw. dengan risalahnya adalah diutus untuk seluruh alam
(umat manusia), yang penerapan risalahnya berakibat terwujudnya rahmat bagi
dunia (lihat QS. Al Anbiya: 107).
Bagaimana jika hal itu belum terwujud saat
ini? Maka menjadi kewajiban umat Islam untuk mendakwahkannya dan mengajak umat
Islam dan non Muslim untuk hidup dalam naungan Al-Qur’an. Jika bukan kita yang
dibebankan kewajiban itu, maka siapa lagi? Maka tentunya apa yang terjadi di
akhirat kelak terhadap orang yang mengabaikan penerapan Al-Qur’an dan Hadits
nabi saw. bisa menjadi pelajaran bagi kita sebagaimana dijelaskan berikut ini.
Di dalam terjemahan QS. Al Fathir: 37 disebutkan,
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, “Ya Tuhan kami, keluarkan kami niscaya kami akan mengerjakan amal saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan. “ Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir? Dan (apakah tidak) datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang yang zalim seorang penolong pun.”
Demikianlah penyesalan mereka di neraka yang
mengabaikan Al-Qur’an dan Hadits nabi saw. Namun ternyata, bukan hanya penduduk
neraka yang menyesal dan memohon untuk balik lagi ke dunia, namun juga penduduk
surga. Namun tentulah penduduk surga menyesal dengan alasan yang berbeda, seperti
dijelaskan dalam sabda Nabi saw. sebagai berikut,
“Tidak ada sesuatu yang paling disesali oleh penghuni surga, kecuali atas satu saat yang pernah mereka lalui di dunia, yang tidak mereka gunakan untuk mengingat Allah di dalamnya.” (HR. Thabrani, dalam Shahih Al-Jaami’ as-Shaghiir, no. 5322).
Diterapkannya Al-Qur’an dan Hadits nabi saw.
dalam seluruh aspek hidup tentu membuat suasana kehidupan manusia penuh dengan
mengingat Allah, bukan hanya tiap hari namun juga tiap menit dan detik
kehidupan itu sendiri. Semoga cita-cita ini bisa terwujud dalam kehidupan kita.
Aamiin
Referensi:
dr. Faizatul Rosyidah. Sobat,
Temukanlah Hidupmu. Al Azhar Fresh Zone Publishing, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar