Terjemahan oleh; Afiyah Mahfudhoh*)
يحكى أن غزالة كانت حاملاً ومع اقتراب موعد الولادة، ذهبت إلى مكان ﺑﻌﻴﺪ في أطراف الغابة جانب ﻧﻬﺮ.
Diceritakan bahwa ada seekor kijang yang sedang hamil. Dan dengan dekatnya waktu melahirkan, ia pun pergi ke suatu tempat yang jauh di ujung hutan di samping sungai.
ﻭﻓﺠﺄة وأثناء المخاض ﺑﺪﺃﺕ ﺍلغيوم في السماء تتلبد وضجّ الكون بصوت الرعد ونشب حريق في الغابة بفعل البرق.
Tiba-tiba, di tengah proses melahirkan, mendung mulai bergulung-gulung di langit, dan alam bergetar dengan suara petir dan terjadilah kebakaran di hutan disebabkan oleh kilat.
أرادت الغزالة العودة ولكنها نظرت جهة الشمال فرأت ﺻﻴﺎﺩاً يحاول رميها بسهم
وعلى ﻳﻤﻴﻨﻬﺎ أسد يتربص بها لافتراسها.
Sang kijang ingin berbalik, tetapi ketika ia memandang ke kiri, ia melihat seorang pemburu sedang berusaha mengarahkan anak panah kepadanya, sedangkan di sebelah kanannya ada singa yang sedang mengawasinya untuk memangsanya.
وقفت الغزالة في حيرة فالموت مصيرها لامحالة إما الغرق بمياه النهر أو بسهم الصياد أو بين أنياب الأسد أو تموت حرقاً كأشجار الغابة.
Sang kijang diam dalam kebingungan, karena kematian pasti menjadi cerita akhirnya, baik dengan tenggelam di air sungai, atau di ujung anak panah si pemburu, atau di antara taring-taring singa, atau mati terbakar seperti pohon-pohon di hutan.
كانت خائفة جداً و هي ترتقب مصيرها.
Kijang sangat ketakutan dan dia menanti akhir hidupnya.